Senin, 09 Januari 2012

Dianabol / D-bol (methandrostenolone)





Dianabol atau D-bol adalah steroid kuat yg mampu menghasilkan benefit dalam menaikkan massa otot. Ini juga adalah salah satu senyawa steroid tertua yg diciptakan, meskipun demikian, riset masih saja berjalan sampai saat ini karena D-bol masih umum dipergunakan. Efek dari D-bol sangat signifikan, meskipun merupakan racun bagi hati. Dosis tinggi & berkepanjangan tidak dianjurkan. Dianabol sering digunakan oleh binaragawan atau atlet untuk cycle awal yg di-stack dengan anabolic steroid lain.
Dianabol sebenarnya adalah merek obat jaman dulu untuk methandrostenolone steroid oral. Obat ini masih turunan dari testosteron, yang menunjukkan sifat anabolic yg kuat serta androgenik. Steroid ini pertama kali dibuat pada tahun 1960, dan dengan cepat menjadi idola yg banyak digunakan diantara anabolic steroid lainnya pada semua cabang olahraga. Ini terjadi karena fakta yg membuktikan D-bol sangat mudah digunakan dan sangat efektif.



Dalam sejarah produksi D-bol di amerika, setelah merk tersebut mencuat beberapa waktu, ada juga beberapa saat menghilang dari peredaran. Banyak isu yang berkembang setelah badan farmasi & obat-obatan disana tidak melihat penggunaan yg sah dari D-bol itu sendiri, Faktanya, walaupun Dianabol hilang dari peredaran pasar amerika lebih dari 10 tahun, sampai sekarang popularitasnya tidak pernah surut. Ini terjadi karena adanya pasar gelap. Pasar gelap ini sarana paling umum dalam dunia steroid di amerika. Fenomena ini tidak akan pernah hilang selama masih ada negara-negara yg memproduksi steroid.
Sama seperti testosterone dan Anadrol 50, Dianabol adalah steroid yang kuat, tetapi juga yg paling terlihat efek sampingnya. Awalnya methandrostenolone cukup estrogenik. Tapi gejala gyno harus diwaspadai walau masih dalam tahap awal cycle sekalipun (terutama ketika dosis tinggi yang digunakan). Pada saat yg bersamaan retensi air juga menjadi masalah yg seringkali muncul, menyebabkan hilangnya definisi penting otot yg tertutup air maupun lemak. Oleh karena itu, untuk beberapa orang yg sensitih, harus mengkontrol terus dengan mengkonsumsi anti-estrogen seperti Nolvadex dan / atau Proviron. Obat yg lebih kuat seperti Arimidex, Femara, atau Aromasin (antiaromatase) akan menjadi pilihan yang lebih baik jika tersedia.
Selain itu, efek samping yg sering terjadi adalah kulit berminyak, jerawat dan tumbuhnya rambut pada tubuh dan wajah. Pada wanita bisa terjadi perubahan yg mengarah ke maskulinitas seperti suara yang membesar, kulit kasar, bahkan pada beberapa kasus terjadi tumbuhnya jakun. Keagresifan, emosi dan tempramen juga terpengaruh. Dianabol juga dapat memperparah kondisi kebotakan pada laki-laki. Oleh karena yg sensitive lebih baik menghindari obat ini dan memilih untuk memakai anabolik ringan lainnya seperti Deca-Durabolin.
Dengan sifat androgennya yg kuta, Dianabol benar-benar hanya populer sebagai steroid pria walaupun benefitnya masih terlihat ketika digunakan oleh perempuan. Beberapa yg bereksperimen menemukan dosis rendah (5 mg) saja sudah cukup ampuh untuk pertumbuhan otot baru. Setiap kali dikonsumsi, D-bol selalu memberikan efek yang nyata. Efektivitas Ini sering dibandingkan dengan steroid kuat lainnya seperti testosteron dan Anadrol 50, untuk tujuan bulking.

 
Dosis harian 20-40mg cukup untuk memberikan hasil yang dramatis hampir siapa pun. Beberapa orang sudah mencoba menaikkan dosis lebih tinggi untuk mengambil hasil yang lebih baik lagi, tapi kenyataannya cara ini hanya memperburuk efek samping yg didapat. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mencapurnya dengan anabolik steroid lainnya, terutama anabolik ringan Deca-Durabolin. Untuk masa aktif ester testosterone yg panjang, stack dengan obat seperti Enanthate dapat digunakan. efek samping dapat menjadi ekstrim dengan stack, namun keuntungan akan menjadi besar juga, yang biasanya membuat usaha seperti itu bermanfaat untuk pengguna. Seperti dibahas sebelumnya, obat tambahan dapat ditambahkan untuk mengurangi efek samping maupun menambah benefit yg didapat.

 
Seperti diketahui, dalam obat oral ini terdapat senyawa C17 alfa dialkilasi. Yang melindungi obat dari penonaktifan yg dilakukan oleh hati (memungkinkan masuknya hampir semua obat ke dalam aliran darah), namun juga dapat menjadi racun kuat bagi hati. Konsumsi zat C17 alpha dialkilasiyg berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan hati yg permanen, bahkan mungkin pengembangan jenis kanker tertentu. Untuk amannya perlu mengunjungi dokter secara rutin selama pemakaian untuk memeriksa kesehatan, fungsi hati mapun organ-organ tubuh lainnya. Cycle juga harus tetap pendek, biasanya kurang dari 8 minggu lamanya untuk menghindari efek samping & kemungkinan yg sangat buruk. Kerusakan kinerja empedu harus diwaspadai sebagai gejala awal kerusakan hati, ini terlihat dengan menguningnya kulit, akibat tubuh kesulitan memproses bilirubin. Selain kulit, bagian putih mata juga dapat menjadi kuning, indikator yang jelas adanya masalah besar. Jika hal ini terjadi, penggunaan obat harus dihentikan segera dan mengunjungi dokter secepatnya. Inilah titik akhir dimana kerusakan permanen dapat dihindari.

 
Hal menarik lain untuk dicatat adalah; methandrostenolone secara struktural identik dengan boldenone (EQ), kecuali bahwa ia mengandung C17 alpha seperti yg dibahas diatas. Dalam fakta ini terlihat jelas dampak dari penggunaan steroid sedemikian rupa, karena kedua senyawa tampaknya bertindak sangat berbeda dalam tubuh (kita bahas dilain waktu). Perbedaan utama terletak pada kecenderungan untuk efek samping estrogenik, yang tampaknya jauh lebih jelas dengan Dianabol. EQ dikenal cukup ringan, dan pengguna karena sering mengkonsumsi obat ini tanpa membutuhkan anti-estrogen. Dianabol jauh lebih estrogenic, bukan karena lebih mudah diaromatisasi, tapi karena kenyataannya C17 alpha metil dan C1-2 ikatan ganda baik memperlambat proses aromatisasi. Masalahnya adalah bahwa methandrostenolone mengkonversi ke l7alpha methylestradiol, bentuk yang lebih biologis aktif estrogen dibandingkan estradiol biasa. Tapi Dianabol juga tampaknya jauh lebih kuat dalam membangun massa otot dibandingkan dengan boldenone, hal ini mendukung teori bahwa estrogen tidak memainkan peran penting dalam anabolisme. Walaupun mempunyai struktur sama tapi boldenone dan methandrostenolone berbeda. bahkan potensi-potensi mereka sebagai anabolics sangat tidak terkait. Result umum penggunaan Dianabol biasanya terbatas pada fase bulking dan pelatihan sementara boldenone dianggap sebagai steroid fase cutting (pengurangan lemak)

3 komentar:

  1. Salam kenal ce andjani. Aq david di surabaya. Aq masih baru fitness 3bln ini aktif. 2taon yg lalu sempet latihan hanya 8bln setelah itu vacum (selama itu pake creatin n amino). Sekarang mau bener2 fokus pengembangan dan blm pake obat2tan lg. pengen coba pake dbol,tujuanq ingin cepat memperbesar massa otot apa di perbolehkan? Mohon dibantu y untuk istilah2 yg dijelaskan diatas seperti cycling, trus jika diperbolehkan brp lama penggunaan aman nya dan cara penggunaannya? Serta apa perlu selama pake dbol jg di kasih nolvadex. Tq yah ce. Ditunggu bantuan infonya yah di emailq whiteninginjection@yahoo.com

    BalasHapus
  2. awalnya dianabol ini digunakan kedokteran itu untuk tujuan apa si?

    BalasHapus