Senin, 09 Januari 2012

Kafein



Kalau membicarakan kafein, sudah pasti dalam benak kita yang terpikir adalah kopi. Padahal, kafein dalam bentuk pil juga sudah banyak beredar.
Kopi! Saat ini kopi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, ini terlihat dari banyaknya warung kopi yang tersebar disetiap penjuru. Mulai dari warung kopi tradisional, sampai café nirlaba yang banyak ditemui dipusat-pusat perbelanjaan.
Buat penikmat kopi, ada baiknya kalau kita cermati juga efek-efek yg ditimbulkan kandungan caffein yang terdapat didalamnya. Berdasarkan suatu penelitian di Amerika serikat, dikatakan sekitar 54% orang di Amerika mengkonsumsi kopi sebelum melakukan kegiatan pada pagi hari, dengan tujuan agar lebih segar dan semangat dalam melakukan aktifitas. Nah…disini kita lihat apakah kafein juga memberikan efek yang sama dalam berolahraga. Inilah beberapa fakta tentang kafein dan efeknya bagi tubuh kita.
Sebelumnya, mari kita lihat anjuran ini; American Heart Association mengatakan batasan aman konsumsi minuman yg mengandung caffein adalah 1 - 2 cangkir perhari.
Sebagai perbandingan ditunjukkan jumlah kadar kafein dlm berbagai minuman; kopi 50-100 mg/cangkir, teh 30-60 mg/cangkir, coke 50 mg/330 ml, energy drink berkafein 100 mg/250ml.


Efek Fisiologis Kafein

Bahan utama yang terdapat dalam kopi adalah kafein (methylxanthine). Zat tersebut merupakan bahan yang dapat merangsang sistem susunan saraf pusat yang bekerja dengan cara menghambat adenosine. Sementara adenosine itu adalah zat alami tubuh yang secara normal membuat orang lebih tenang. Akibat hambatan pada adenosine ini, kelenjar adrenal akan mengeluarkan adrenalin yang dikenal sebagai FIGHT AND FLIGHT HORMON. Adrenalin akan menyebabkan detak jantung meningkat, otot mengencang serta terjadi pelepasan glukosa kedalam peredaran darah untuk mendapatkan tenaga ekstra. Untuk penderita Diabetes melitus perlu berhati-hati, karena bisa saja terjadi penurunan sensibilitas insulin.
Selain itu kafein juga meningkatkan DOPAMINE yang dapat mengaktifkan pusat rasa senang di otak. Hal inilah yang dicurigai sebagai penyebab rasa ketagihan / kecanduan kopi.


Efek Ergogenik

Kafein mempunyai efek ergogenik yang  disinyalir dapat meningkatkan performa bagi atlet, terutama untuk meningkatkan endurance / daya tahan pada aktifitas aerobik , juga meningkatkan kemampuan repetisi pada latihan otot, tapi sayangnya  tidak mempunyai efek pada kekuatan maksimal otot. Kafein juga meningkatkan terjadinya oksidasi sel lemak sehingga membantu proses terjadinya penurunan berat badan, terutama lemak pada pelaku olahraga, efek lainnya ialah mengurangi rasa lelah. Maka dari itu kafein banyak dipakai sebagai zat tambahan dalam berbagai suplemen pembakar lemak. Tetapi harus diperhatikan! kafein juga diketahui mengurangi efek dari kreatin. Oleh karena itu penggunaan kafein dan kreatin disaat bersamaan sangat tidak dianjurkan.


Efek Hormonal

Kafein juga dipercaya menghambat hormon kortisol. Seperti kita ketahui, kortisol adalah hormon stress, pemicu nafsu makan dan menimbun lemak. Pada banyak kasus, orang stress/depresi lebih tinggi nafsu makannya, berat badan juga meningkat akibat banyaknya hormon kortisol dalam tubuh.

Konsumsi 200 -600 mg caffein (3 -5 mg/kg berat badan atau setara dengan 2- 3 cangkir kopi) yang di minum 30 sampai 45 menit sebelum latihan adalah dosis dalam batas aman,  karena kadar maksimal didalam darah akan terjadi dalam waktu 1 jam setelah minum kopi. Bila diminum dalam kondisi perut kosong maka efeknya akan lebih tinggi, sehingga perlu berhati-hati bagi penderita maag, karena bisa terjadi rangsangan yang berlebih pada lambung. Kafein meningkatkan pelepasan lemak untuk digunakan sebagai energi, pelepasan Ca meningkat sehingga terjadi kontraksi otot yang lebih banyak. Bagi para wanita harap lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi kopi yang berlebih, karena diduga penyebab terjadinya osteoporosis yang lebih dini.

Kafein juga mempunyai efek negatif bila digunakan secara berlebihan. Antara lain, rasa gelisah (restlessness dan irritability), sakit kepala sebelah, denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Kafein juga merupakan diuretik yang menyebabkan kita dapat kehilangan cairan tubuh berlebihan yang bisa berakibat terjadi dehidrasi. Kondisi dehidrasi ini merupakan kondisi yang tidak baik untuk melakukan olahraga terutama angkat beban, karena kita membutuhkan cairan untuk membawa makanan sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan otot.

Efek lain yang perlu diperhatikan adalah terjadinya GANGGUAN TIDUR karena reaksi kafein didalam tubuh bisa berlangsung selama 5-6jam, maka bila kita minum satu cangkir kopi dengan kadar kafein 200 mg pada sekitar jam 4sore, maka pada jam 10 malam didalam tubuh kita masih terdapat 100 mg kafein, dan pada jam 4 paginya masih terdapat 50mg kafein. Hal inilah yang dapat menyebabkan tidur kita tidak nyenyak sehingga kita masih merasa lelah dan tidak segar pada waktu bangun keesokan harinya. Efek lelah ini juga yang menimbulkan ‘fenomena kecanduan’ karena tubuh kita merasa mumbutuhkan kafein lagi untuk dapat merasa lebih segar kembali! Jadi untuk menghindari ketagihan alangkah lebih baik jika sekali waktu kita berhenti dulu minum kopi , agar disaat kita kembali meminumnya tetap memberi efek yang diharapkan dan tidak terjadi toleransi dosis.
Lantas bagaimana menyiasatinya ? Teh Hijau adalah pengganti kafein yang cukup baik karena selain dapat meningkatkan metabolisme menjadi lebih cepat, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Keuntungan lain dari teh hijau adalah sebagai antioksidan karena mengandung bahan polifenol dan senyawa EGCG (EpiGalloCatechinGallate)


Jadi kesimpulannya...nikmati kafein dan segala keuntungannya dalam batas wajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar